LPPM UNNAR menyelenggarakan acara Peningkatan Potensi Penelitian Dosen dan Mahasiswa yang berlangsung di Conference Hall Lt.2, Jumat (4/3). |
Naiknya dana riset atau penelitian dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) dari Rp.800 Miliar menjadi Rp.1,53 Triliun yang difokuskan pada riset bagi dosen diharapkan dapat sebagai pemicu untuk meningkatkan kapasitas penelitian agar bisa bersaing dengan perguruan tinggi lainnya di kancah ASEAN. Hal ini disampaikan Reviewer Hibah Penelitian Kemenristedik Dikti, Prof. Dr. Didik Sulistyanto dalam acara Peningkatan Potensi Penelitian Dosen dan Mahasiswa yang diselenggarakan oleh LPPM Universitas Narotama (UNNAR), Jumat (4/3).
Didik Sulistyanto menuturkan, selama ini kendala dari dosen untuk melakukan sebuah penelitian adalah keterampilan dalam menuangkan idenya ke dalam sebuah jurnal, apalagi dalam jurnal Bahasa Inggris, sehingga hal ini harus segera diatasi melalui pendampingan yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Selain keterampilan menulis lemah, publikasi ilmiah yang dilakukan oleh peneliti juga masih kurang. Dalam setahun penelitian yang dipublikasikan di Indonesia maksimal hanya sekali, padahal jika melihat negara-negara lain, seperti Tiongkok publikasi ilmiah bisa mencapai tiga hingga empat kali dalam setahun.
“Perguruan tinggi harus memberikan pendampingan terhadap dosen yang melakukan penelitian, terutama bagi dosen pemula agar penelitian yang dihasilkan bisa digunakan bagi masyarakat luas, baik itu berupa produk atau sistem statistik,” kata Didik Sulistyanto di hadapan rektor, pejabat struktural, dan dosen UNNAR.
Ketua LPPM UNNAR Dr. H. Sri Wiwoho Mudjanarko, ST, MT, mengatakan pihaknya selalu mendampingi dan membina para dosen untuk menyalurkan idenya menjadi tulisan. LPPM UNNAR merupakan kategori Madya, artinya sudah dipercaya mengelola dana penelitian sebesar Rp.2 Miliar dan harus mengirimkan proposal penelitian sesuai target dana tersebut. Selain penelitian, dosen-dosen juga dibina menulis jurnal internasional yang menyumbang 30-50 persen skor ukuran kinerja. Atas binaan LPPM yang terus-menerus, LPPM UNNAR berhasil menduduki peringkat ke-37 LPPM se-Indonesia dan ke-13 se-Jatim.
Menurut Sri Wiwoho, tahun sekitar 27 dosen UNNAR mendapatkan hibah penelitian. Hibah Penelitian Antar Perguruan Tinggi (Pekerti) ada tiga dosen, Hibah Pemula ada 11 dosen, Hibah Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) sebanyak 1 dosen, enam dosen untuk Hibah Bersaing dan Hibah Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT) enam dosen.
sumber : https://www.narotama.ac.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar